Senin, 21 September 2015

Cerita Islam Tentang nabi Shalih as

Nabi Shalih as dan Kaum Tsamud


Paket Umroh Promo Desember 2015. Nabi Shalih ialah keturunan Nabi Nuh AS. Berdasarkan silsihah beliau ialah putra Ubaid bin Tsamud bin Amir bin Iram bin Sam bin Nuh AS. Nabi Shalih diutus ke tengah-tengah bangsa Tsamud yg hidup pada bekas reruntuhan kaum Aad. Bangsa Tsamud ternyata lebih pintar dari pada kaum Aad. Mereka dapat membangun lagi jaringan irigasi yg jauh sempurna guna mengairi lahan pertanian serta perkebunan. Mereka jua membangun rumah jauh bertambah indah serta megah dalam bukit-bukit. Mereka hidup makmur lalu berlomba-lomba di kemegahan.

Ajakan Nabi Shalih Untuk Kaumnya
Seperti kaum Aad. Rupanya bangsa Tsamud menyembah berhala. Mereka jua menyukai mengerjakan dosa, kemaksiatan lalu kedurhakaan. Allah mengutus Nabi Shalih ke tengah-tengah mereka. Berkata Nabi Shalih pada kaumnya : “Hai kaumku, sembahlah Allah, tidak ada Tuhan selain Dia. Janganlah kamu menyekutukan-Nya dengan sesembahan lain. Allah telah menciptakan kalian melalui tanah. Dialah yg membuat kalian bisa membangun dengan menyiapkan sarana-sarananya. Hingga sudah selayaknya kalian memohon ampun tentang perbuatan dosa kalian. Bertaubatlah kepada-Nya, sesngguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lalu mengabulkan doa hamba-Nya.

Tetapi kaum Tsamud tidak menghiraukan ajakan Nabi Shalih, mereka malahan mendustakan Nabi Shalih lalu menganggap Nabi Shalih bagai pembual belaka.  Buat Nabi Shalih dakwah ialah tugasnya. Ia tidak mengharapkan upah melalui kaumnya, ia cuma menyampaikan. Hingga tanpa putus asa dgn sabar lalu telaten ia tetap melancarkan dakwah buat menyembah Allah lalu membuang kekufuran. Nabi Shalih dituntut kaumnya mengeluarkan mujizat, apabila Nabi Shalih giat menjalankan dakwah. Kaum Tsamud jua giat berupaya agar memalingkan perhatian umat Nabi Shalih, mereka mencari bermacam upaya supaya Nabi Shalih diremehkan semua bangsa Tsamud.

Di salahsatu hari kaum Tsamud menemui Nabi Shalih, “Hai Shalih jika engkau sungguh benar seorang Nabi maka datangkanlah sebuah keajaiban, jika engkau tidak bisa mengeluarkan mujizat berarti kamu adalah pembohong. “Demikian kata Kaum Tsamud. Menghadapi tuntutan demikian ngak ada jalan lain bagi Nabi Shalih kecuali memohon kepada Allah untuk mempersembahkan mujizat kepadanya. Allah mengabulkan doa Nabi shalih. Di salahsatu hari Nabi Shalih membawa kaumnya untuk pegi ke kaki gunung. Orang-orang kafir tersebut menjejaki Nabi Shalih, tidak dikarenakan mempercayai Nabi Shalih tetapi berharap supaya Nabi Shalih ngak bisa mengeluarkan mujizat. Dgn demikian mereka sanggup mengolok-olok lalu menghina Nabi Shalih.

Tapi betapa terkejutnya orang-orang kafir tersebut, ngak lama setelah mereka berkumpul di dalam kaki gunung, tampaklah seekor unta betina yg baik rupanya, unta tersebut besar serta gemuk, belum pernah mereka mengetahui unta sebagus tersebut. Unta itu membawa susu yg berlimpah. Nabi Shalih berpesan pada umatnya : “Inilah unta mujizat dari Tuhanku, unta ini boleh kalian peras tiap hari. Susunya tidak bakal pernah habis-habis. Tapi simak pesanku ini. Unta ini patut dibiarkan bebas berkeliaran tidak seorang pun boleh mengganggunya, unta ini jua berwenang meminum air sumur bergantian dgn warga.  Jika hari ini unta ini minum hingga ngak seorang jua untuk penghuni boleh menimba air sumur. Kebalikannya besok para warga boleh menimba air sumur lalu si unta tidak minum air tersebut sedikit pun jua. Kaum Tsamud setuju dgn perjanjian tersebut, hari tersebut jua unta mujizat langsung menuju sumur lalu meminum airnya. Para warga lekas mengambil tempat susu lalu memeras susu unta tersebut bergantian.

Kedurhakaan Kaum Tsamud
Sejak munculnya unta yg membawa berkah air susu, rakyat dari orang-orang yg beriman meningkat kuat serta tebal imannya. Sedangkan orang-orang kafir kian lama kian iri serta menaruh dendam pada Nabi Shalih. Mereka tetap berjuang mematahkan dakwah yg dilancarkan Nabi Shalih. Orang-orang kafir tersebut lalu mengadakan sayembara, siapa yg berani membunuh unta Nabi Shalih maka mereka bisa meraih bonus berupa gadis cantik. Tersebutlah dua orang pemuda nekad menjejaki sayembara tersebut. Mereka telah sepakat akan menikmati bonus perempuan cantik tersebut bersama-sama. Demikianlah saat unta tersebut baru aja minum pada salah 1 sumur warga salah seorang dari pembunuh kejam tersebut melepaskan anak panah. Pas mengenai kaki unta. Unta tersebut berlari kesakitan, namun seorang lagi yg telah standby oleh golok di dalam tangan lekas menghabisi unta tersebut. Mereka sukses membunuh unta lalu otomatis menghasilkan bonus perempuan cantik.

Sesudah unta tersebut mati orang-orang kafir berpikir lega, mereka dgn beraninya menentang Nabi Shalih : “Hai Shalih unta yg kamu banggakan tersebut sekarang telah kami bunuh. Mengapa tidak ada balasan siksa buat kami. Jika kamu sebenarnya utusan Allah pastinya kamu sanggup mendatangkan siksa yg kamu ancamkan pada kami !

Berkata Nabi Shalih : “Kalian benar-benar telah berbuat dosa. Sekarang kalian boleh bersenang-senang selama tiga hari, sesudah lewat tiga hari jadi datanglah ancaman yg dijanjikan Allah kepadamu. Durasi tiga hari tersebut sebetulnya ialah harapan bagi bangsa Tsamud guna bertobat kemudian menyadari kesalahannya tapi mereka malah mengejek Nabi Shalih. Mereka menganggap Nabi Shalih sekedar membual belaka.

Belum sampai tiga hari mereka muncul lagi kepada Nabi Shalih kemudian berkata : “Hai Shalih, kenapa tidak kamu percepat datangnya siksa tersebut pada kami ?” berkata Nabi Shalih : “Wahai kaumku, kenapa kamu minta lekas datangnya siksa, bukannya kebaikan ? Mengapa kamu tidak minta ampun kepada Allah, mudah-mudahan kalian diberi ampun.”

Diam-diam orang-orang kafir tersebut berpikir takut. Tidaklah ucapan Nabi Shalih sering terbukti kenyataannya. Bagaimana bilamana siksa tersebut benar-benar datangi pada mereka. Hingga untuk mencegah datangnya siksa tersebut. Sehari sebelum waktu dimana dijanjikan habis, mereka mengadakan rapat gelap. Mereka bermaksud membunuh Nabi Shalih supaya siksa tersebut ngak jadi diturunkan. Sungguh keji serta busuk rencana mereka.

Tapi Allah melindungi hamba-Nya yg benar. Nabi Shalih diselamatkan dari rencana pembunuhan yg keji tersebut. Esok harinya terjadilah peristiwa yg mengerikan tersebut. Bangsa Tsamud disambar petir yg meledak lalu menggelegar membelah angkasa. Bumi jua ikut murka atas kesombongan bangsa yg ingkar tersebut. Gempa yg dahsyat telah menghancurkan lalu memporak-porandakan rumah mereka yg megah lalu besar.

Gak ada seorang jua dari kaum yg ingkar tersebut ada yg selamat. Cuma Nabi Shalih kemudian para pengikutnya aja terlepas dari malpetaka : Musnah sudah sebuah peradaban besar melalui bangsa yg kuat kemudian perkasa. Rumah, rumah, harta lalu hewan peliharaan mereka benar-benar telah hancur total. Itulah adzab tuk kaum yg durhaka. Paket Umroh Promo Desember 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar